MESIN KONVERSI ENERGI

1. Pengertian Energi

Energi  dapat  diartikan  sebagai  kemampuan  untuk melakukan  usaha.  Energi dan kerja mempunyai satuan  yang  sama.  Sedangkan  kerja  dapat  diartikan sebagai usaha yang  dapat  dilakukan  oleh  gaya  sebesar  F   (Newton)  untuk memindahkan benda sejauh S (meter).

Hukum  Kekekalan  Energi  menyatakan  bahwa energi  bersifat  kekal,  artinya  tidak dapat diciptakan  maupun  di  musnahkan,  tetapi  dapat  diubah (dikonversi)  kedalam  bentuk  yang  lain  dan  dapat  dimanfaatkan untuk kepentingan  manusia.  Energi  bersifat  abstrak  yang  sukar dibuktikan tetapi dapat dirasakan adanya.

 

2. Sifat Energi

Ilmu  yang  mempelajari  perubahan  energi  dari energi  satu bentuk  ke bentuk  lainnya  disebut  dengan ilmu  konversi  energi. Adapun  tingkat  keberhasilan  perubahan  energi  disebut dengan Efisiensi. Sifat-sifat energi secara umum adalah :

  • Transformasi energi,  artinya  energi  dapat  diubah  menjadi bentuk  lain,  misalkan energi  panas  pembakaran  menjadi  energi mekanik  mesin  Contoh yang  lain adalah proses  perubahan  energi atau konversi energi pada turbin dan pompa.
  • Transfer energi, yaitu  energi  panas  (heat)  dapat  ditransfer  dari tempat satu ke tempat  lainnya  atau  dari  material  satu  ke material lainnya.
  • Energi dapat  pindah ke  benda  lain  melalui  suatu  gaya  yang menyebabkan pergeseran,  sering  disebut  dengan  energi mekanik,
  • Energi adalah kekal, tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan.

 

3. Bentuk-bentuk Energi

Meskipun  energi  bersifat  abstrak,  namun  bentuk-bentuk  energi dapat dijelaskan di bawah ini :

  • Energi Kinetik:  adalah  energi  suatu  benda  karena  bergerak dengan kecepatan  tertentu,  sebagai  contoh,  mobil  yang  bergerak, benda jatuh dsb.
  • Energi potensial adalah  energi  yang  tersimpan  pada  benda karena kedudukannya  di  atas  permukaan  bumi.  Sebagai contoh, energi  potensial  air adalah  energi  yang   dimiliki air karena  ketinggiannya  dari  permukaan  bumi.  Contohnya  air waduk  di  pegunungan dapat  dikonversi  menjadi  energi  mekanik untuk  memutar  turbin,  selanjutnya dikonversi  lagi  menjadi energi listrik.
  • Energi mekanik adalah  energi  total  atau  gabungan  antara energi kinetik dengan  energi  potesial.  Adapun  energi  atau  kerja mekanik  pada  mesin-mesin panas,  adalah  kerja  yang  dihasilkan dari  proses  ekspansi atau  kerja  yang dibutuhkan  proses kompresi.  Energi  meknik  merupakan energi  gerak, misal turbin air  akan  mengubah  energi  potensial  menjadi energi mekanik untuk memutar generator listrik.
  • Energi Listrik adalah  energi  yang  berkaitan  dengan  arus elektron, dinyatakan dalam  watt-jam  (Wh)  atau  kilo  watt-jam (kWh).  Arus  listrik  akan  mengalir  bila  penghantar listrik dilewatkan pada medan magnet.  Bentuk transisinya  adalah  aliran  elektron  melalui konduktor  jenis  tertentu.  Energi  listrik dapat  disimpan  sebagai  energi  medan elektrostatis  yang merupakan  energi  yang  berkaitan  dengan  medan  listrik yang dihasilkan  oleh  terakumulasinya  muatan  elektron pada pelat-pelat kapasitor.
  • Energi Elektromagnetik merupakan  bentuk  energi  yang berkaitan  dengan radiasi  elektromagnetik.  Energi  radiasi dinyatakan  dalam  satuan  energi  yang  sangat kecil,  yakni elektron  volt  (eV)  atau  mega  elektron  volt  (MeV), yang juga digunakan dalam evaluasi energi nuklir.
  • Energi Kimia merupakan  energi  yang  keluar  sebagai  hasil interaksi elektron dimana  dua  atau  lebih  atom/molekul  berkombinasi  sehingga  menghasilkan  senyawa kimia  yang  stabil. Energi  kimia  hanya  dapat  terjadi dalam  bentuk energi  tersimpan, misal  pada  battery  (accumulator).   Bila  energi  dilepas  dalam  suatu reaksi  maka  reaksinya  disebut  reaksi  eksotermis  yang  dinyatakan  dalam kJ,  Btu,  atau  kKal.  Bila  dalam  reaksi  kimia  energinya  terserap  maka disebut dengan reaksi endodermis. Sumber energi bahan bakar yang sangat penting bagi manusia adalah reaksi kimia eksotermis yang pada umumnya disebut  reaksi  pembakaran.  Reaksi  pembakaran  melibatkan  oksidasi  dari bahan bakar fosil.
  • Energi Nuklir adalah  energi  dalam  bentuk  energi  tersimpan yang dapat dilepas akibat interaksi partikel dengan atau di dalam inti  atom.  Energi  ini dilepas  sebagai hasil  usaha  partikel-partikel untuk  memperoleh  kondisiyang lebih  stabil.  Satuan yang digunakan  adalah  juta  elektron  reaksi.  Pada  reaksi  nuklir  dapat terjadi peluruhan radioaktif, fisi, dan fusi.
  • Energi Termal merupakan  bentuk  energi  dasar  di  mana  dalam kata  lain adalah semua  energi  yang  dapat  dikonversikan  secara penuh  menjadi  energi  panas.  Sebaliknya,  pengonversian  dari  energi termal  ke  energi  lain  dibatasi  oleh  hukum  Termodinamika  II.  Bentuk energi  transisi  dan  energi  termal  adalah  energi  panas,  dapat  pula  dalam bentuk energi tersimpan sebagai kalor “laten” atau kalor “sensible” yang berupa entalpi.
  • Energi Angin merupakan  energi  yang  tidak  akan  habis,  material utama berupa angin  dengan  kecepatan  tertentu  yang  mengenai  turbin angin sehingga menjadi gerak mekanik dan listrik.

 

4. Definisi dan Macam-macam Mesin Konversi Energi

Mesin  Konversi  Energi adalah suatu peralatan/pesawat  yang berfungsi  untuk  mengubah suatu  energi  menjadi  energi  yang lain sehingga  menghasilkan  sebuah  kerja/usaha  yang dimanfaatkan untuk kepentingan manusia.  Adapun macam – macam Mesin Konversi Energi sangat banyak, antara lain:

A. Motor bakar

Motor  bakar,  merupakan  suatu  pesawat  kerja  yang  mengubah  energi kimia  dari  campuran  bahan  bakar  dengan  udara  menjadi  energi  mekanik berputarnya  poros  engkol.  Jika  ditinjau  dari  cara  memperoleh  energi termal  ini  (proses  pembakaran  bahan  bakar),  maka  motor  bakar  dapat dibagi menjadi 2 (dua) golongan yaitu: motor pembakaran luar dan motor pembakaran dalam.

1)  Motor pembakaran luar

Pada motor pembakaran  luar ini, proses pembakaran bahan bakar terjadi di luar  mesin  itu,  sehingga  untuk  melaksanakan  pembakaran  digunakan mesin tersendiri. Panas dari hasil pembakaran bahan bakar tidak langsung diubah  menjadi tenaga  gerak,  tetapi  terlebih  dulu  melalui  media penghantar,  baru  kemudian  diubah menjadi  tenaga  mekanik.  Misalnya pada ketel uap dan turbin uap.

2)  Motor pembakaran dalam

Pada  motor  pembakaran  dalam,  proses  pembakaran  bahan  bakar  dan udara  terjadi  di  dalam  mesin  itu  sendiri,  sehingga  panas  dari  hasil pembakaran  langsung  bisa  diubah menjadi  tenaga  mekanik.  Misalnya: motor  bakar  torak,  turbin  gas,  dan  mesin propulasi  pancar  gas.  Contoh alat  transportasi  yang  menggunakan  prinsip  kerja  motor  pembakaran dalam: Turbin pada pesawat terbang, sepeda motor, dan mobil.  Beberapa motor penbakaran dalam, yaitu :

  • Motor Bensin

Motor bensin adalah motor pembakaran dalam yang bahan bakarnya menggunakan  bensin.  Pada  motor  bensin,  campuran  bensin  dengan udara  dibakar  untuk  memperoleh  energi  termal.  Energi  ini  selanjutnya digunakan untuk melakukan gerakan mekanik.  Prinsip kerja motor bensin, secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut:  campuran  udara  dan  bensin  dari  karburator  diisap  masuk  ke dalam  silinder,  dimampatkan  oleh  gerak  naik  torak,  dibakar  oleh percikan  bunga  api  dari  busi  untuk  memperoleh  tenaga  panas,  yang mana dengan terbakarnya gas-gas akan mempertinggi suhu dan tekanan didalam  ruang  siliinder,  sehingga  torak  bergerak  turun  naik  di  dalam silinder  akibat  tekanan  tinggi  pembakaran,  Gerak  naik  turun  piston kemudian  diubah  melalui  batang  torak  menjadi  gerak  putar  poros engkol.  Melalui  mekanisme  katup  yang  terhubung  ke  poros  engkol untuk  pengaturan pembukaan/penutupan katup masuk bahan bakar dan katup  buang sisa-sisa pembakaran dilakukan secara periodik.

  • Motor Diesel

Motor  diesel  adalah  motor  pembakaran  dalam  yang  menggunakan bahan  bakar  minyak  diesel  (solar).  Motor  ini  sering  disebut  dengan motor  penyalaan  kompresi  (compression  ignition  engine)  karena penyalaan bahan bakarnya diakibatkan oleh suhu kompresi udara dalam ruang bakar yang sangat tinggi.  Cara pembakaran dan pengatomisasian (atomizing) bahan bakar pada motor  diesel  tidak  sama  dengan  motor  bensin.  Pada  motor  diesel  yang diisap  oleh  torak  dan  dimasukkan  ke  dalam  ruang  bakar  hanya  udara, yang  selanjutnya  udara  tersebut  dikompresikan  sampai  mencapai  suhu dan  tekanan  yang  tinggi.  Beberapa  saat  sebelum  torak  mencapai  titik mati atas (TMA) bahan bakar solar diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Dengan suhu dan tekanan udara dalam silinder yang cukup tinggi maka partikel-partikel bahan bakar akan menyala dengan sendirinya sehingga membentuk proses pembakaran. Agar bahan bakar solar dapat terbakar sendiri,  maka  diperlukan  rasio  kompresi  15-22  dan  suhu  udara kompresi kira-kira 600ºC.

  • Motor Wankel

Motor  Wankel,  atau  sering  dikenal  juga  dengan  nama  mesin  rotari  (rotary  engine),  yaitu  tipe  mesin  pembakaran  dalam  yang  terdiri  atas rotor  berbentuk  segitiga  sama  sisi  yang  berputar  dalam  stator. Dibandingkan motor  torak,  getaran  motor  Wankel  lebih  halus,  karena tidak  banyak  bagian  yang  bergerak.  Selain  itu  lebih  ringan  dan  lebih kecil  ukurannya.  Untuk  ukuran  yang  sama  besar,  mesin  wankel  dapat menghasilkan  tenaga  gerak  dua  kali  lebih  besar  daripada  mesin  torak konvensional.  Secara  umum,  bagian  utama  dari  mesin  ini  adalah  rotor segitiga sama sisi dengan ruang pembakaran berbentuk epitrokoida. Rotor  bergerak  sedemikian  rupa  sehingga  ujungnya  senantiasa menyentuh  dinding  ruang  pembakaran  yang  terbagi  atas  3  bidang. Dalam  tiga  bidang  tersebut  terjadi  tiga  proses  utama  operasi  sebuah mesin,  yaitu,  pemampatan  bahan  bakar,  pembakaran  bahan  bakar,  dan pembuangan bahan bakar.

  • Turbin Gas

Turbin  Gas  adalah  suatu  alat  yang  memanfaatkan  gas  sebagai  fluida untuk  memutar  turbin  dengan  pembakaran  internal.  Didalam  turbin  gas energi  kinetik  dikonversikan  menjadi  energi  mekanik  melalui  udara bertekanan  yang  memutar  roda  turbin  sehingga  menghasilkan  daya.  Sistem turbin  gas  yang  paling  sederhana  terdiri  dari  tiga  komponen  yaitu kompresor, ruang bakar dan turbin gas. Prinsip Kerja Sistem Turbin Gas (Gas-Turbine Engine) adalah Udara  masuk  ke  dalam  kompresor  melalui  saluran  masuk  udara  (inlet). Kompresor  berfungsi  untuk  menghisap  dan  menaikkan  tekanan  udara tersebut,  sehingga  temperatur  udara  juga  meningkat.  Kemudian  udara bertekanan  ini  masuk  ke  dalam  ruang  bakar.  Di  dalam  ruang  bakar dilakukan proses pembakaran dengan cara mencampurkan udara bertekanan dengan bahan bakar. Proses pembakaran tersebut berlangsung dalam keadaan tekanan konstan sehingga  dapat  dikatakan  ruang  bakar  hanya  untuk  menaikkan  temperatur. Gas  hasil  pembakaran  tersebut  dialirkan  ke  turbin  gas  melalui  suatu  nozel yang  berfungsi  untuk  mengarahkan  aliran  tersebut  ke  sudu-sudu  turbin. Daya  yang  dihasilkan  oleh  turbin  gas  tersebut  digunakan  untuk  memutar kompresornya  sendiri  dan  memutar  beban  lainnya  seperti  generator  listrik, dll.  Setelah  melewati  turbin  ini  gas  tersebut  akan  dibuang  keluar  melalui saluran buang (exhaust).

B. Motor Listrik

Motor  Listrik  merupakan  sebuah  perangkat  elektromagnetik  yang mengubah  energi  listrik  menjadi  energi  mekanik.  Energi  mekanik  ini digunakan  untuk,  misalnya  memutar  impeller  pompa,  fan  atau  blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dan sebagainya.  Motor listrik biasanya juga digunakan pada peralatan listrik rumah tangga (seperti: mixer, mobil listrik, speda motor listrik, pompa air dsb.).

C. Kompresor

Kompresor  adalah  alat  pemampat  atau  pengkompresi  udara  dengan  kata lain kompresor adalah penghasil udara mampat (udara bertekanan). Karena proses  pemampatan,  udara  mempunyai  tekanan  yang  lebih  tinggi dibandingkan dengan tekanan udara lingkungan.

D. Mesin Refrigerasi (PengkondisiI Udara)

Mesin  refrigerasi  secara  umum  digunakan  untuk  pengkondisian  udara suatu ruangan, rumah atau industri, sehingga setiap orang yang berada pada ruangan  tersebut  akan  merasa  nyaman.  Alat  ini  biasa  disebut  dengan  Air Conditioning (AC).

F. Sel Bahan Bakar (Fuel Cell)

Fuel  Cell  pada  dasarnya  mirip  dengan  baterai  yaitu  sumber  daya  yang menggunakan  reaksi  kimia  untuk  menghasilkan  arus  listrik.  Perbedaannya terletak pada sumber energi yang didapat, jika baterai memanfaatkan reaksi kimia  dan  membutuhkan  pengisian  daya  untuk  mendapatkan  arus  listrik maka  fuel  cell  tidak  membutuhkan  pengisian  daya  melainkan  pengisian bahan  bakar.  Jadi  fuel  cell  memanfaatkan  bahan  bakar  untuk  direaksikan secara elektrolisis untuk menghasilkan elektron dan mengalirkan arus listrik. Salah  satu  bahan  bakar  yang  sering  digunakan  untuk  fuel  cell  adalah hidrogen.

G. Solar Cell (Energi Surya)

Solar  cell  adalah  suatu  alat  yang  mampu  mengubah  energi  panas matahari menjadi energi listrik. Dalam perkembangan energi listrik mampu dimanfaatkan menjadi berbagai macam energi lainnya, salah satu contohnya energi gerak. Secara  sederhana  solar  cell  terdiri  dari  persambungan  bahan semikonduktor  bertipe  p  dan  n  (p-n  junction  semiconductor)  yang  jika terkena sinar matahari maka akan terjadi aliran electron, dan aliran electron inilah yang disebut sebagai aliran arus listrik.

 

Sumber:

Zainal Arifin, Dr., MT. dan Martubi, Drs., M.Pd., MT.: 2018. MODUL DASAR TEKNOLOGI OTOMOTIF. Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI.

KOPLING SEPEDA MOTOR

Fungsi kopling (clucth) adalah peangkat alat/komponen yang digunakan untuk memutuskan atau  menghubungkan putaran poros engkol dengan sistem transmisi. Unit kopling pada umumnya terletak di sebelah kanan mesin sepeda motor dan ditutup oleh crankcase sebelah kanan.

A. JENIS KOPLING SEPEDA MOTOR

Jenis kopling

KOPLING MANUAL

Kopling manual dioperasikan oleh sebuah tuas yang diletakkan pada stang kemudi disebelah kiri, yang dioperasikan dengan cara menarik tuas kopling untuk membebaskan putaran transmisi dari putaran mesin.

1. Nama-nama komponen Kopling Manual

kopling M

  1. Cara kerja Kopling Manual

Pada saat handle kopling ditekan, Clucth Lifter menahan preassure plate melalui lifter plate. Hal ini akan  menghasilkan terjadinya kerenggangan antara plat kopling dan kanvas kopling, Sehingga putaran mesin  menuju transmisi dan roda belakang terputus.

Pada saat gigi transmisi telah dikaitkan, kemudian handle kopling dilepas perlahan, maka antara plat dengan kanvas kembali merapat sehingga putaran mesin menuju transmisi kembali dihubungkan untuk  selanjutnya diteruskan ke rantai roda melalui rantai roda.

kopling M - kerja

KOPLING OTOMATIS

Kopling otomatis pada sepeda motor bekerja berdasarkan putaran mesin, berdasarkan gaya sentrifugal. Sehingga tidak dioperasikan menggunakan tuas ataupun perangkat lainnya.

 1. Nama-nama komponen Kopling Otomatis

kopling Ot

  1. Cara kerja Kopling Otomatis

Sewaktu  perputaran  crankshaft  bertambah,  clutch  weight mengembang  dan  menyentuh  clutch  outer,  sehingga  daya  mesin diteruskan.  Daya  mesin  yang  dipindahkan  kepada  clutch  outer kemudian diteruskan kepada kopling pemindahan-gigi manual.

kopling Ot - Kerj

 

B. PEMBONGKARAN UNIT KOPLING

Hal-hal yang harus diperhatikan saat membongkar kopling:

a) Melapisi plat dan  kanvas  kopling  dengan  oli  yang  bersih sebelum dipasang

b) Memasang lock washer dengan arah “Out” menghadap ke atas

c) Memasang lock nut dengan posisi bagian rata mengarah ke atas

d) Apabila menggunakan snap ring, pastikan bahwa snap ring benar-benar sudah masuk pada alurnya

e) Mengencangkan clutch spring bolt dengan cara menyilang

kopling bkr.jpg

 

C. PEMERIKSAAN KOMPONEN UNIT KOPLING

Memeriksa bearing lifter

– Kelancaran perputarannya

– Kelonggaran dudukannya

Memeriksa rumah kopling

– Slot kopling dari keausan dan kerusakan

– Gigi rumah kopling dari keausan dan kerusakan

Memeriksa dan mengukur kampas kopling

– Keausan dan kerusakan

Memeriksa dan mengukur plat kopling

– Keausan dan kebengkokan

Memeriksa pusat kopling

– Alur dan center-nya dari keausan dan kerusakan

Memeriksa dan mengukur panjang per/pegas kopling

 

 

Rujukan: Modul Lanjutan SMK TEKNIK SEPEDA MOTOR ASTRA HONDA

 

RPP Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor

Satuan Pendidikan      :  SMK ………………………………….

Bidang Keahlian          :  Teknologi Dan Rekayasa

Program Keahlian       :  Otomotif

Kompetensi Keahlian  :  Teknik Sepeda Motor

Mata Pelajaran            :  Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor

Materi Pokok              :  Perbaikan Blok Silinder

Kelas /Semester         :  XI /Ganjil

Tahun Pelajaran          : 2018/2019

Alokasi Waktu             : 16 Jam Pelajaran  (2 Pertemuan)

 

  1. Kompetensi Inti
    1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
    2. Menegembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cintadamai, responsive dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cermin bangsa dalam pergaulan dunia.
    3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,teknologi, seni, budaya, dan humaniora denganwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
    4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

 

  1. Kompetensi Dasar
  • Lingkungan hidup dan sumber daya alam sebagai anugrah Tuhan yang maha Esa harus dijaga keletarian dan kelangsungan hidupnya.

1.2    Pengembangan dan penggunaan teknologi dalam kegiatan belajar harus selaras dan tidak merusak dan mencemari lingkungan, alam dan manusia

 

2.1  Menunjukkan sikap cermat dan teliti dalam menginterpretasikan pengertian perawatan  berkala sebuah mekanisme mesin, system pengapian,system pelumasan, sistem pendingin, sistem bahan bakar, mekanisme kopling, mekanisme gear dan transmisi.

  • Menunjukkan sikap cermat dan teliti dalam memahami langkah-langkah kerja perawatan dan perbaikan mesin sesuai dengan SOP
  • Menunujukkan sikap disiplin dan tanggung jawab dalam mengikuti langkah-langkah kerja perawatan dan perbaikan sesuai dengan SOP

2.4  Menunjukkan sikap peduli terhadap lingkungan melalui kegiatan yang berhubungan dengan perawatan dan perbaikan mesin

3.10 Mengoverhoul blok motor sesuai SOP

4.10 Melaksanakan overhaul blok sislinder

 

  1. Indikator Pencapaian Kompetensi  (Kognitif, Skill dan Sikap)

3.10 Menjelaskan langkah-langkah overhoul blok motor sesuai SOP

4.10 Melakukan perawatan berkala mekanisme mesin sesuai SOP

 

  1. Tujuan Pembelajaran

3.1 Menjelaskan dasar perawatan mekanisme mesin dengan rasa peduli

4.1 Melaksanakan overhaul blok sislinder sesuai SOP dan Memperhatikan K3

 

  1. MATERI PEMBELAJARAN
  2. Komponen engine
  3. Komponen blok silinder
  4. Pengukuran blok silinder
  5. Prosedur overhaul blok silinder

 

  1. METODE PEMBELAJARAN
  2. Pendekatan                     : Saintifik
  3. Model Pembelajaran       : Problem Based Learning
  4. Metode                         : Ceramah, Diskusi kelompok, Tanya jawab, Presentasi, Tutorial, Tugas kelompok

 

  1. AKTIVITAS PEMBELAJARAN

Pertemuan pertama

Langkah Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Guru Siswa
Pendahuluan a.   Membuka dengan salam dan berdo’a

b.   Menanyakan kondisi siswanya

c.   Menjelaskan tujuan dan manfaat pembelajaran pada pertemuan itu

a.       Menjawab salam dan berdo’a

b.       Menanggapi

c.       memperhatikan

5 Menit
Kegiatan inti 1) Orientasi masalah

Menyajikan permasalahan nyata pada kendaraan yaitu mesin keluar asap putih saat dihidupkan sebelum mencapai suhu kerja.

1) Memperhatikan dan  menanggapi

 

 

 

15 Menit
2) Mengorganisasikan

– Meminta siswa untuk menyebutkan apa saja penyebab mesin keluar asap putih saat dihidupkan sebelum mencapai suhu kerja dan diarahkan ke materi

– Membentuk kelompok-kelompok kecil

– Menjawab pertanyaan guru dengan mengangkat tangan terlebih dahulu

– Membentuk kelompok dengan anggota yang heterogen

 

30 Menit
3) Mengamati

– Meminta tiap-tiap kelompok untuk berdiskusi mencari kemungkinan-kemungkinan penyebab kerusakan pada permasalahan mesin keluar asap putih saat dihidupkan sebelum mencapai suhu kerja dari berbagai sumber

– Membimbing kelompok kecil untuk mendiagnosis permasalahan mesin keluar asap putih saat dihidupkan sebelum mencapai suhu kerja secara langsung pada kegiatan praktek, mengukur diameter dalam silinder yang diduga sudah aus

– Membimbing kelompok agar menemukan solusi dari permasalahan yang didapat  dari berbagai sumber belajar dan saling berdiskusi dan berbagi tugas

– Mengamati dan membuat penilaian terhadap sikap, keaktifan dan kerjasama

– Berdiskusi masing-masing kelompok dengan mencari dari berbagai sumber belajar

 

– Bekerjasama membagi tugas pada kegiatan praktek dalam kelompok

 

 

– Berdiskusi dalam kelompok untuk menentukan solusi dari berbagai sumber belajar untuk menyelesaikan permasalahan yang didapat setelah observasi praktek

 

3 x 45 Menit
4) Mengkomunikasikan

– Meminta kelompok kecil agar menuliskan hasil temuan dan menyusunnya dalam sebuah slide presentasi

– Meminta masing-masing kelompok agar mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas dan masing-masing kelompok untuk saling memberi tanggapan

– Mengamati dan membuat penilaian terhadap sikap, keaktifan dan kerjasama

 

– Menuliskan setiap solusi yang telah digunakan untuk penyelesaian permasalahan dan menyusun slide presentasi

– Mempresentasikan di depan kelas dengan berbagi peran dalam kelompok dan meminta kelompok lain agar memberi tanggapan

3 x 45 Menit
5) Refleksi

Mengajak siswa untuk membuat simpulan penyebab mesin keluar asap putih saat dihidupkan sebelum mencapai suhu kerja dalam pertemuan ini

 

Membuat simpulan bersama-sama 30 Menit
Penutup – Mengajak siswa untuk membersihkan tempat, media dan alat praktek

– Menutup dengan do’a dan salam

– Membagi tugas dalam membersihkan tempat, media dan alat praktek bersama-sama

– Berdo’a dan menjawab salam

10 Menit

 

Pertemuan ke 2

Langkah Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Guru Siswa
Pendahuluan – Membuka dengan salam dan berdo’a

– Menanyakan kondisi siswanya

– Menjelaskan tujuan dan manfaat pembelajaran pada pertemuan itu

– Menjawab salam dan berdo’a

– Menanggapi

– Memperhatikan

5 Menit
Kegiatan inti 1) Evaluasi

Melaksanakan ujian kompetensi (praktek) mengukur diameter dalam silinder untuk menentukan nilai oversize sesuai buku pedoman reparasi

1) Melaksanakan ujian kompetensi secara individu

 

 

 

 

7 x 45 Menit
2) Refleksi

Memberikan umpan balik hasil ujian kompetensi siswa agar menjadi pelajaran pada kompetensi dasar berikutnya

Memperhatikan dan menanggapi 25 Menit
Penutup – Mengajak siswa untuk membersihkan tempat, media dan alat praktek

– Menutup dengan do’a dan salam

– Membagi tugas dalam membersihkan tempat, media dan alat praktek bersama-sama

– Berdo’a dan menjawab salam

15 Menit

 

  1. PENILAIAN PEMBELAJARAN
  2. Teknik Penilaian
  3. Penilaian Sikap : Observasi
  4. Penialain Pengetahuan : Test Lisan
  5. Penialain Keterampilan : Unjuk Kerja
  6. Instrumen Penilaian
  7. Penilaian Sikap : Observasi
No NamaSiswa/ Kelompok Kerjasama Tanggung jawab Teliti Rasa ingin tahu Nilai Akhir
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
dst

 

Rubrik Penilaian

Peserta didik memperoleh skor:

4 = jika empat indikator terlihat

3 = jika  tiga indikator terlihat

2 = jika dua indikator terlihat

1 = jika satu indikator terlihat

Indikator Penilaian Sikap:

Kerjasama

  1. Aktif dalam kegiatan diskusi kelompok
  2. Tidak mendominasi kegiatan kelompok
  3. Tidak melakukan kegiatan lain selain tugas kelompok
  4. Tidak membuat kondisi kelompok menjadi kondusif

Tanggung Jawab

  1. Mengerjakan tugas tepat waktu
  2. Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok
  3. Mengajukan usul pemecahan masalah
  4. Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan

Teliti

  1. Melakukan eksperimen dengan kehati-hatian
  2. Melakukan ekesperimen dengan akurat sesuai prosedur
  3. Melakukan eksperimen dengan benar sesuai prosedur
  4. Melakukan eksperimen dengan data yang sesuai

Rasa ingin tahu

  1. Melakukan  pencarian informasi  secara cepat dari berbagai sumber
  2. Melakukan pencarian informasi  secara akurat dari berbagai sumber
  3. Melakukan pencarian informasi  secara cepat dari  satu sumber
  4. Melakukan pencarian informasi  hanya dari satu sumber

 

Nilai akhir sikap diperoleh dari nilai keempat aspek sikap di atas yang sering muncul.

 

Kategori nilai sikap:

Sangat baik     : apabila memperoleh nilai akhir 4

Baik                : apabila memperoleh nilai akhir 3

Cukup             : apabila memperoleh nilai akhir 2

Kurang            : apabila memperoleh nilai akhir 1

 

  1. Penialain Pengetahuan : Test Lisan

Daftar pertanyaan lisan, terdiri dari 5 soal

  1. Jelaskan beberapa penyebab mesin keluar asap putih sebelum mencapai suhu kerja!
  2. Jelaskan ciri-ciri piston atau silinder mengalami keausan!
  3. Jelaskan dampak jika terjadi keausan pada blok silinder!
  4. Jelaskan prosedur mengukur diameter dalam blok silinder!
  5. Jelaskan mengapa jika diameter dalam silinder sudah dinyatakan aus perlu dioversize!

 

Satu soal bernilai 2, maka 5 x 2 = 10

 

  1. Penialain Keterampilan : Unjuk Kerja
No Mengukur Tekanan Kompresi dan Menyetel Katup Poin
1 Mengukur Diameter dalam menggunakan Jangka Sorong 1
2 Memasang Dial tester pada Bore Gauge 1
3 Menepatkan skala kecil Dial pada angka 1 1
4 Menepatkan skala besar Dial pada angka 0 1
5 Memilih rod anvil sesuai ukuran Jangka sorong 1
6 Menambah Washer sesuai yang dibutuhkan 1
7 Mengukur Diameter dalam menggunakan Bore Gauge 1
8 Mengkalibrasi micrometer 1
9 Mengukur hasil ukur Bore Gauge menggunakan Micrometer 1
10 Mampu membaca hasil ukur Micrometer 1
  Jumlah 10

 

Hasil nilai praktek = 10

 

  1. ALAT/BAHAN AJAR

– Komputer/laptop untuk akses ke sistem e-learning

– Media            : LCD, Wallchart, Animasi, video pembelajaran, Unit sepeda motor, model engine

– Alat Pelajaran : Spidol, Papan Tulis, Layar screen, alat-alat tangan, alat-alat ukur, alat-alat SST

 

  1. SUMBER BELAJAR/REFERENSI
  1. Internet (Blog, Artikel, Wiki, Youtube, Dll)
  2. Buku Pedoman Reparasi Kendaraan
  3. Buku Referensi dari Perpustakaan

 

 

 

Mengetahui

Kepala Sekolah

 

 

 

 

……………………………………………………

 

Blitar, Juli  2018

 

Guru Mata Pelajaran

 

 

 

 

…………………………………………………..


BELAJAR CARA KERJA PEMINDAH DAYA ALAT BERAT

Dumptruck Terex TA30

cover TA30

Cara Kerja Aliran Hidrolik Pemindah Daya: (Gambar terlampir)

A. Percepatan 1
Pada kondisi ini, clutch 1 (K1) dan clutch 5 (KV) aktif, sehingga poros input memutar poros utama, serta ring gear planetary gear 3 (P3) ditahan. Akibatnya, putaran main shaft memutar sun gear P3 serta sebagai akibat planetary carier pada P3 menjadi output.

B. Percepatan 2
Pada percepatan 2, K1 dan K4 aktif. Putaran input terhubung dengan main shaft, serta planetary gear set 2 tertahan bagian ring gearnya. Akibatnya, P3 mendapatkan input dari main shaft pada sun gearnya, serta bagian ring gearnya yang didapat dari output planetary gear unit 2. Putaran output shaft akan sedikit meningkat daripada pada percepatan 1. Planetary carier P3 mendapat input dari sun gear dan ring gearnya.

C. Percepatan 3
Saat percepatan 3, K1 dan K3 aktif, sehingga putaran input diteruskan ke main shaft. Sedangkan P1 ditahan pada bagian ring gear-nya, sehingga terjadi perlambatan maksimum. Output P1 menjadi masukan pada P2 bagian ring gear-nya. P2 juga diberikan input pada sun gearnya dari main shaft. Akibatnya terjadi
output pada planetary carier pada planetary gear set 2 yang selanjutnya menjadi input P3. Input putaran pada P3 diberikan oleh output P2 serta input sun gear dari main shaft. Dengan demikian, akan terjadi peningkatan kecepatan pada output P3 planetary carier-nya yang diikuti oleh pengurangan torsi yang dihasilkan.

D. Percepatan 4
Pada kondisi ini, K1 dan K2 aktif. Akibatnya planetary carier P2 berputar sesuai putaran poros input begitu pula ring gear P3 dan sun gear P3. Akibat dari input yang diberikan P3 dua bagian planetary gear sama, maka semua bagian P3 akan berputar menjadi satu kesatuan sesuai putaran turbine shaft. Putaran poros output berputar dengan kecepatan sama dengan putaran poros input.

E. Percepatan 5
Pada kondisi ini, K2 dan K3 aktif. K2 memungkinkan putaran planetary carier P2 berputar sesuai putaran input shaft begitu pula sun gear P3. Aktifnya K3 mengakibatkan adanya output planetary carier P1 menjadi output yang akan memutar ring gear P2. Dengan berputarnya planetary carier dan ring gear P2, maka akan terjadi putaran overdrive pada sun gear P2 yang akan memberikan input kepada sun gear P3. Putaran ring gear P3 dengan kecepatan sama dengan putaran poros input serta sun gear P3 yang lebih cepat daripada poros input mengakibatkan putaran poros output (planetary carier P3) berputar overdrive.

F. Percepatan 6
Pada kondisi ini K2 dan K4 aktif. K2 memungkinkan putaran planetary carier P2 dan ring gear P3 berputar dengan kecepatan turbine shaft. Dengan aktifnya K4, maka akan terjadi putaran output pada sun gear P3 secara overdrive karena mendapatkan input dari planetary carier P2. Putaran ini akan menjadi input pada sun gear P3. Dengan putaran ring gear P3 dengan kecepatan turbine shaft dan putaran sun gear P3 yang lebih cepat dari turbine shaft memungkinkan putaran planetary carier P3 berputar secara overdrive melebihi percepatan ke-5

G. Mundur
Pada kondisi ini K3 dan KR aktif. K3 memungkinkan P1 terjadi reduksi putaran dengan output planetary carier P1 dan menjadi input ring gear P2. Dengan aktifnya KR, maka akan menahan ring gear P3 dan planetary carier P2. Dengan demikian, maka pada P2 terjadi overdrive dengan arah yang berbalik
dengan output sun gear P2. Putaran balik ini juga menjadi input P3 yang direduksi oleh konfigurasi roda gigi planetary carier P3 dengan sun gear P3. Output shaft akan berputar secara berbalik dan lebih rendah dari turbine shaft.

tr-30

 

PERAWATAN (MAINTENANCE) SISTEM PEMINDAH DAYA

Pengecekan secara periodik

For easier inspection, transmisi harus dalam kondisi bersih. Periksalah secara periodik untuk kekencangan baut, kebocoran udara dan cairan hidrolik. Periksalah kondisi harness kelistrikan dan sambungan secara reguler.

Pernafasan transmisi harus dicek secara reguler dasar dan sesering mungkin tergantung dari pengoperasian. Karat yang berlebihan atau selang pernafasan yang terlepas dapat mengganggu fungsi pernafasan dan mengakibatkan kondensasi pada oli dan minyak hidrolik

 

Pemeriksaan Kuantitas Oli

Peringatan!

Saat memeriksa ketinggian oli, pastikan rem parkir diaktifkan dan all semua roda ditahan dengan aman. Periksa ketinggian oli and tambahkan jika tanda “low”, setiap 10 jam tiap hari. Gunakan oli hanya sesuai spesifikasi sesuai pada halaman 300-0020, LUBRICATION SYSTEM. Karena oli transmisi masih dingin, melumasi dan memindahkan daya hidrolis penting untuk dirawat secara benar setiap waktu. Jika ketinggian oli terlalu rendah, converter dan kopling tidak mampu menerima pasokan oli. Jika ketinggian oli terlalu banyak, oli akan mencemari dan transmisi dapat overheat. Oli yang terdapat pada transmisi harus benar-benar bersih.

 

Pemeriksaan Kuantitas Oli Dingin

Pemeriksaan ini dibuat hanya untuk memastikan jika transmisi cukup oli untuk start yang aman. Pastikan oli terlihat dan menempel pada stik pemeriksa ketinggian oli.

 

Pemeriksaan Kuantitas Oli Panas

  1. Posisikan kendaraan di area kerja, aktifkan rem parkir dan kunci semua roda dengan aman.
  2. Dengan transmisi posisi netral dan mesin dihidupkan, biarkan mesin pada putaran idle sampai kondisi suhu kerja normal 80° C (176° F). Indikator tekanan oli transmisi pada dasbor harus terbaca normal.
  3. Dengan rem parkir diaktifkan, kaki menginjak rem servis, mesin idle dan transmisi pada suhu normal, pindahkan pada setiap posisi gigi secara bergantian. Biarkan transmisi pada tiap-tiap posisi gigi pada 5 – 10 detik.
  4. kembalikan posisi pada netral, mesin idle, periksa ketinggian oli pada stik. Ketinggian oli harus bertambah tetapi tidak berlebihan, pada tanda “upper”. Tambahkan oli jika pada tanda “low”.

 

Penggantian Oli dan Filter oli

Setiap pengoperasian pada 100 jam pertama pada transmisi baru atau penggantian transmisi baru, oli transmisi dan filter cartridges (16, Fig. 8) harus diganti. Filter dalam dan magnet jari dibawah tangan kiri depan harus dilepas dan dibersihkan. Oli transmisi dan filter cartridges harus diganti setiap 1000 jam, atau lebih cepat, tergantung kondisi pengoperaasian. Bersihkan head filter oli (15, Fig. 9) saat mengganti filter cartridges (16, Fig. 9). Juga, oli harus diganti jika terdapat kotoran perubahan pada suhu tinggi yang terlihat dari perubahan warna. Filter dalam dan magnet jari dibawah tangan kiri depan harus dilepas dan dibersihkan dengan cairan mineral setiap penggantian oli dan filter oli. Partikel logam pada oli (kecuali partikel kecil yang normal ikut terbawa pada filter oli) menunjukkan kerusakan muncul pada transmisi. Jika partikel tersebut ditemukan pada filter oli, harus segera ditangani dan diperbaiki segera untuk mencegah kerusakan transmisi. Pada setiap penggantian oli, ujilah oli yang telah digunakan dari kotoran dan air. Kandensasi yang normal akan mengemulsi oli saat transmisi dioperasikan. Dan, kotoran atau cairan pendingin mesin bercampur pada oli, harus segera ditangani dan diperbaiki segera untuk mencegah kerusakan transmisi.

Untuk lebih lengkapnya, dibawah merupakan buku servis manual Dumptruck Terex TA30

TA30